Arsyl sudah kembali ke kamar setelah memberitahu ayahnya. Dibantu Kirana untuk mengganti pakaiannya. "Bang, dokter benar-benar tidak mengatakan, donor dari siapa?" Tanya Kirana yang sangat penasaran, akan orang yang sudah mendonorkan mata untuk dirinya. "Tidak, Kirana. Sekarang jangan pikirkan soal itu dulu. Saat ini cukup kita bersyukur, siapapun yang mendonorkan matanya untukmu. Kita doakan, semoga Allah mengampuni dosanya, dan menerima amal ibadahnya, aamiin." "Aamiin." Pintu terdengar diketuk. Arsyl mendorong kursi roda Kirana, ia membuka pintu. Ayahnya berdiri di depan pintu, sudah siap untuk pergi bersama mereka. "Kalian sudah siap?" Tanya Pak Arsyad. "Sudah, Ayah." Arsyl yang menjawab. "Semoga semuanya berjalan lancar, aamiin." Doa Pak Arsyad. "Aamiin," sahut Kirana, dan Ar