Nara meletakkan karangan bunga yang ia bawa di nisan bertuliskan nama Kim Nahee, kakak kembarnya. Senyum getir itu kembali menghiasi wajah jelitanya. Tangannya terulur menyentuh nisan itu. Matanya terpejam sempurna. Tak berselang beberapa lama, pipi pualamnya banjir air mata. "Nahee ...." bisiknya sendu. Kenangan demi kenangan berputar di otaknya bagaikan adegan film. Ia merindukannya. Ia sangat merindukan kakaknya itu. Perlahan-lahan, Nara membuka matanya. Tangannya mengusap nisan Nahee dengan penuh kasih sayang. "Tiga tahun sudah kau pergi dari dunia ini, Nahee. Kau tahu? Banyak sekali yang merindukan dirimu. Aku, Luhan Oppa, Luna, Ibu, Ayah ... kami semua rindu padamu." Nara menghembuskan napasnya pelan. Kemudian, ia tertawa kecil. "Sayang sekali, ya kau tidak bisa mengikuti perkemba