Jihan menatap lelaki itu.. Siapa lelaki ini? Mitha menghapus air mata di pelupuk matanya. Bayangan itu semakin jelas. Lelaki itu mengulurkan tangannya, membantunya berdiri. Mau tidak mau Mitha menerimanya, dan berdiri.. Ternyata, LINGGA… “Terima kasih.. Kenapa, kenapa, kamu bisa ada di sini?” Mitha kaget menatapnya. Lingga hanya tersenyum dan tidak menjawabnya. “Saya melihatnya, kamu mendorongnya. Apa ini sesuatu yang pantas untuk kamu lakukan?” Lingga menatap Jihan tajam. Jihan balas menatapnya marah, “Dia, perempuan kurang ajar! Dia salah.. Ini bukan soal pantas tidak pantas..” Mitha hanya menatapnya.. Ingin berkata sesuatu tapi Lingga mendahuluinya. “Apapun masalahmu, kekerasan bukan solusi. Saya pikir, ini hal yang tidak terpuji untuk ribut di area kantor. Sebaiknya henti