Zero menatap Ruby yang saat ini tengah duduk berhadapan dengannya. Sudah beberapa menit berlalu, tetapi Zero masih belum mengatakan apa pun mengenai hasil percakapannya dengan sang ibu. Hal itu tentu saja membuat Ruby merasa jengkel. Gadis itu mengerlingkan matanya ke arah lain sembari melipat kedua tangannya di depan d**a, sebelum akhirnya membuka suara.
“Apa yang sebenarnya ingin kau katakan? Apa karena kau gagal membujuk Ibu, jadi kau tidak berani mengatakannya padaku?”
Seketika Zero mendelik, begitu pendengar perkataan Ruby yang seolah sudah mengetahui semuanya. Pria itu kemudian menghela napas seraya menganggukkan kepala.
“Seperti yang kau katakan, aku memang gagal membujuk Ibu. Maaf, Ruby.”
“Tidak apa-apa, setidaknya kau sudah berusaha.”
Tidak percaya dengan apa yang baru saja d
