Nestapa Ayuna

1049 Kata

Ayuna tengah menikmati sarapannya. Matanya masih bengkak, akibat menangis berulang, setiap ingat Tama, gadis itu menitikkan air mata. Nasi terasa sulit tertelan, lauk pauk terasa hambar, bawaannya selalu ingin menangis. Hatinya menjadi lebih sensitif dan sangat mudah tersentuh. Patah hati yang di deritanya, membuat suasana tidak ada yang menyenangkan. Terasa sepi di tempat yang ramai, seakan-akan sendiri. Hampa, tanpa ada yang mempedulikan. Menonton drama favoritnya pun terasa diejek dengan adegan yang ada di dalamnya. Ayuna mengetukkan sendoknya berulang kali. Titik-titik bening kembali berjatuhan, membasahi kedua belah pipinya. Ayuna pikir, setelah jauh dari Tama, perasaannya akan lebih baik, tapi ternyata jarak tidak merubah apapun. Dia tetap tidak bisa melupakan lelaki itu. Bayangann

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN