"Ada apa? Mama lihat kamu selalu murung dua hari ini? Apa ada masalah?" mama Nada duduk di ranjang tempat anaknya bedrest. Dia melihat wajah Nada yang tampak gusar. Wanita setegah baya itu menyadari satu hal, ada yang tidak beres antara Nada dan Tama. "Tama, Ma." jawabnya singkat dengan tidak bersemangat. "Ada apa dengan Tama? Oh ya, sudah dua hari ini pemuda itu tidak datang. Apa kalian bertengkar?" Nada menggeleng. Mama Nada terus menatap putrinya, mencoba membaca apa yang membuat Nada seperti sekarang. "Aku juga tidak tahu, Ma. Setelah pagi itu dia pamit mengantar sahabatnya ke bandara, sejak itu dia tidak ke sini. Aku telpon berkali-kali tapi nggak di angkat. Jangan-jangan...," "Sudahlah Nada, kamu jangan terlalu banyak pikiran. Tama bukan tipe lelaki yang seperti itu. Selama kam