Setelah mengantarkan Aira pulang dengan selamat, Andri segera bergegas kembali ke kantor. Sudah beberapa hari dirinya tak masuk kerja. Berkas yang perlu ditandatangani sudah begitu menumpuk. Karena belum sempat berpamitan dengan Aira, Andri memutuskan untuk menelpon istrinya ketika berada di dalam mobil. Dalam hitungan detik panggilan Andri sudah diterima oleh Aira. “Halo, assalamu’alaikum Kak. Kenapa telpon? Ada yang ketinggalan ya, biar aku antarkan?” tanya Aira mulai terlihat panik. “Wa’alaikumsalam, Ada,” jawab Andri. Pria itu tersenyum ketika mengatakan kalimat yang mampu membuat Aira segera beranjak dari tempatnya duduk saat ini. “Kenapa Sayang?” tanya Sofia. Wanita paruh baya itu menyadari jika Aira sedang tidak tenang. “Enggak Ma, ini Kak Andri katanya ada yang ketinggalan di