Menghadapi Ancaman Wira

1115 Kata

Wira mengeluh dalam tidurnya, dia bergerak berganti posisi. Kepalanya terasa berdenyut sakit, membuatnya meringis dan terpaksa terjaga. "Lintang, tolong ambilkan minum!" erangnya. Hening. Wira pun menoleh ke sampingnya, dan mendapati tempat tidur kosong dengan sprei yang sudah dingin. Seketika matanya pun terbuka lebar dan bangun terduduk. Mengabaikan kepalanya yang berdenyut semakin menjadi, Wira menyibak selimut dan berdiri melangkahkan kakinya ke arah pintu keluar dari kamar. Di luar kamar yakni ruang tamu dan bar kecil, dan masih tak terlihat keberadaan istrinya itu. Perasaan curiga dan marah seketika menyeruak di dadanya. Ini masih dini hari tapi kemana Lintang? Saat tangannya hendak membuka pintu keluar, telinganya mendengar suara pintu dibuka di belakangnya. Ia pun menoleh. L

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN