Arthur menarik tangannya dengan perlahan, dan menggantinya dengan bantal di bawah kepala Hazen. Gadis itu tertidur lelap bersamanya sejak semalam. Kelelahan setelah menyelamatkan Catherine dari kejaran paparazzi yang berujung penguntitan. Entah, sepertinya gadis itu selalu terbentur masalah. "Kau mau kemana?" erang Hazen dengan suaranya yang serak, tanpa membuka matanya. Arthur tersenyum, dibelainya kepala Hazen dengan lembut. Membuat gadis itu tersenyum dengan mata masih terpejam. '"Tidurlah, ini masih terlalu pagi," ucap Arthur setengah berbisik lalu menunduk mengecup kening Hazen. Hazen mengguman menjawabnya dan kembali terlelap. Perlahan Arthur pun bangkit dari tempat tidur, berjalan menuju kamar mandi. Hingga tak lama kemudian suara gemericik air terdengar merdu jatuh menimpa lant