Melepaskan

2011 Kata

Ibu berjalan terburu-buru menuju kamarnya untuk mengambil ponsel dan menghubungi besannya, itu. Ibu berharap keputusan yang Aina ambil itu baik untuk semuanya dan tak ada perpecahan diantara mereka lagi. Rasa canggung akan segera sirna dan berganti dengan rasa sayang. "Assalamualaikum, Besan," sapa Mami. "Waalaikumsalam, Besan. Apa kabar? Tumben belum kesini, lagi?" tanya Ibu basa-basi. "Alhamdulillah, baik. Iya, maaf, kemarin aku sama suami ada kerjaan di luar kota, Besan. Aina nanya ya?" "Iya, nanya terus tuh kenapa Mami gak kesini? Kok tumben katanya, biasanya tiap hari datang," jawab Ibu untuk menyenangkan hati besannya. "Ah, itulah, aku pun kesal sama suami! Sudah dibilang, aku di rumah saja agar bisa menemui dan menemani Aina, tapi tetap saja ngotot ingin aku ikut. Macam anak ke

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN