Mati pun Aku tidak Peduli!

1309 Kata

Dalam keheningan malam yang mencekam, tatapan Michael berkeliaran, mencari sesuatu di antara ruang makan yang sunyi. Tak ada satu pun sosok yang tampak di sana, hanya kegelapan yang menelan bayangan. Pandangannya tertuju pada sosok Maria yang baru saja melangkah keluar dari kamar Vania, raut wajahnya penuh ketidakpastian. Dengan langkah berat namun penuh tekad, Michael melangkah menuju kamar tersebut, membuka pintunya dengan lembut, seolah takut mengusik sesuatu yang rapuh di dalam. Begitu pintu terbuka, senyum samar muncul di bibir Michael, menyiratkan kepuasan akan pemandangan yang disuguhkan di hadapannya. Di dalam kamar, Vania tampak gelisah, melemparkan tisu dari tangannya dengan frustasi. “Aargh! Ini tidak akan bisa hilang? Sampai kapan ini hilang,” keluh Vania, suaranya dipenu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN