Jangan Berani Menggodaku

824 Kata

Vania menggelengkan kepalanya, menolak untuk menjawab. Rasa takut dan panik menyeruak dalam dirinya, membuatnya ingin bersembunyi dari kebenaran yang mungkin terbongkar. “Vania, jawab!” sentak Michael, genggamannya semakin erat, menimbulkan rasa sakit di pergelangan tangan Vania. Gadis itu kembali menggelengkan kepalanya cepat, air mata hampir mengalir dari matanya. “Kedua orang tuaku ya mereka, tidak ada yang lain-lain, Michael,” jawab Vania, suaranya terdengar putus asa dan penuh ketakutan. Tubuhnya gemetar, dan dia bisa merasakan panasnya cengkeraman Michael yang perlahan melonggar. Michael menatap Vania dengan pandangan yang sulit diartikan. Dia mengangguk pelan, melepaskan tangannya dari cengkeraman pada tangan Vania. Namun, dalam benaknya, keraguan masih tersisa, membayang di anta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN