Tangis Vania mengecil menjadi isakan pelan saat Michael tiba-tiba menariknya ke dalam pelukannya, memeluknya erat seolah ingin meredam setiap suara yang keluar dari bibirnya.
Dia memegangnya dengan keteguhan yang menakutkan, seakan takut Vania akan lenyap begitu saja jika dia melepaskannya.
"Kau selalu menguji kesabaranku, Vania. Kau adalah gadis paling bodoh yang pernah aku kenal," desis Michael, suaranya rendah namun penuh dengan ancaman yang tak tersembunyi.
"Tidak, Michael... Tidak," Vania berbisik, suaranya lemah dan hampir tidak terdengar. Tubuhnya sudah terlalu lelah, dan perlahan-lahan kesadarannya mulai memudar. Setelah berlari sejauh itu, dari rumah hingga ke pusat kota, tenaga Vania habis dan ia akhirnya jatuh pingsan.
Michael menghela napas berat, amarahnya masih tersisa d
