chapter 27

1388 Kata

Adara berada di ruang tengah rumah keluarganya. Seluruh keluarganya pun ada di sana. Mama dan papa menatapnya dengan marah. Bahkan tante-tantenya pun ikut menghakiminya. Menatapnya dengan cara yang sama. Adara hanya terduduk diam dengan mereka yang masih mengadilinya.             “Kamu tuh bikin malu!” ucap mama.             “Papa sekolahin kamu dari kecil, bukan untuk jadi seperti ini!” tambah papa. Adara memeluk perutnya yang masih membesar. Dia ketakutan dan tidak ada yang menolongnya.             “Aku sudah bilang sama kamu Yeni. Anak ini gak bisa diatur! Seharusnya kamu bawa dia keasrama perempuan sejak dulu!!” tambah tante Uti, kakak dari mama.             “Aku juga nyesel karena gak dengerin perkataan kamu, mbak!” saut mama. Adara semakin menangis mendengar perkataan mereka.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN