Part 15 Bug! Bug! Bug! Tiga tinjuan nona karate ini melayang dan mendarat di lengan dan pahaku. Matanya melotot dengan iris mata yang sangat tajam. Kemudian Lista bangun dan mengambil gulingnya. Jalan keluar sambil bersungut-sungut. Pintu kamar dibuka dengan kasar dan dihempaskan dengan tenaga penuh. Aku mengusap bekas tinjuan dengan bibir mencebik. Berusaha menyabarkan diri menghadapi sikapnya yang angin-anginan. Dasar gadis manja! Untung aku sayang! *** Drama pagi hari yang biasanya terjadi, hari ini sangat berbeda. Tidak ada lagi suguhan kopi dan panganan untuk sarapan. Lista juga tidak terlihat di mana pun. Aku sudah mencarinya di dua kamar yang lain, tapi hanya ada guling dan baju tidurnya yang tergantung. Aku yang juga masih merasa kesal akhirnya memutuskan untuk be