PART. 21 HITAM MANIS

999 Kata

Zul melepaskan ciumannya. "Maaf," ucap Zul pelan. "Kenapa minta maaf, Bapak tidak salah mencium saya. Yang salah itu kalau Bapak nganggurin saya," sahut Zulfa. "Nganggurin kamu bagaimana?" "Bapak tidak tertarik sama saya?" Bukannya menjawab, Zulfa justru balik bertanya. Zul menatap lekat wajah Zulfa. "Kenapa, Pak? Saya jelek ya?" Zul menggelengkan kepalanya perlahan, senyum tersungging di bibirnya. "Kamu hitam manis," jawab Zul sambil meraba pipi Zulfa dengan jarinya. "Iya, saya memang hitam, tidak putih kinclong glowing seperti bu Maura," Zulfa memutar tubuhnya, wajahnya cemberut. Zul mengernyitkan keningnya, ia bingung dengan ucapan Zulfa. Pikirnya, bukankah 'hitam manis' itu sebuah pujian, bukan celaan, tapi kenapa Zulfa marah. "Fa," Zul menyentuh Bahu Zulfa yang membelak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN