PART. 22 AGRESIF

1190 Kata

"Zulfa bangun, subuh," Zul menepuk lembut pipi Zulfa. "Ehmmmhh," Zulfa membuka matanya, wajah Zul yang pertama dilihatnya. Ia terlompat bangun, lalu meneliti tubuhnya. Pakaian masih melekat di tubuhnya, sedang Zul sudah rapi dengan baju koko, dan sarung, serta peci di kepala. "Kita tidak malam pertama ya Pak?" "Kamu ketiduran," jawab Zul. "Kenapa saya tidak dibangunin, Pak. Jadi gagalkan malam pertamanya," sungut Zulfa dengan wajah ditekuk. Zul tersenyum, diusap pipi istrinya. "Nanti setelah sholat subuh, bisa malam pertama" bujuk Zul. "Malam pertama ya harus malam, Pak. Kalau subuh, subuh pertama, tidak bagus kedengarannya, subuh pertama. Hmmm, tapi bagus juga sih, anti mainstream ya Pak," Zulfa terkikik sendirian, sedang Zul hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala. "Sana

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN