Shabrina menatap dari lantai atas. Melihat mobil yang baru saja masuk. Ia tak tahu sih namun sepertinya itu Farrel dan mungkin ada perempuan yang menjadi istri pertama Farrel itu. Ia tadinya tak berminat turun andai tak mendengar suara bunda. Ya tentu ia mengenal bunda bukan? Bahkan ia merasa selama ini telah begitu dekat dengan bunda. Jadi ia beranjak turun lalu membuka pintu dan berdiri di sana. Lalu? Ia memeluk bunda dengan tangisan yang ia coba buat. Tujuannya? Membuat Fara cemburu. Apalagi bunda memang membalas pelukannya. Bahkan meminta maaf padanya karena tak sempat melihatnya semenjak ia datang kemarin. Ia mengiyakan dengan legowo. Seolah-olah memang seperti itu. Namun ia salah. Awalnya ia mengira akan menang. Namun ternyata Farrel justru mengambil kesempatan itu untuk menggendon