“KAK EVAN!!!” teriak anak-anak kecil penghuni panti itu, berlarian dan menghambur memeluk Angga, Viera mundur dua langkah saat anak-anak itu hampir menabraknya yang berdiri disamping Angga. Salah satu pengurus panti yang bersama anak-anak itu hanya tersenyum canggung padanya. Dan memilih meninggalkan keributan itu. “Kak Evan bawa apa hari ini?” “Kak Evan mau temani main bola lagi ya?” “Kak Evan nginep kan?” “Kak Evan bawa baju baru?” tanya mereka saling berebut perhatian Angga. Viera tak mengerti mengapa mereka memanggil nama Evan pada Angga, lalu Viera mencoba merangkai segalanya, ingatannya tentang perjalanan tadi. Dan dia baru menyadari bahwa dia hanya menyebutkan nama panti dan daerahnya saja, namun Angga seolah sudah hapal jalanan ke panti termasuk belokan-belokannya, Angga