Tujuan Baru.

1410 Kata
Hari ini adalah hari yang baru bagi kawanan Paris yang masih selamat meski hanya tersisa empat dari sepuluh warewolf Blackwolf yang tertangkap. Mereka tidak lagi menghadapi siksaan cambuk dan hidup mengerikan. Bagi kawanan Blackwolf yang masih bertahan hidup, ini patut disyukuri. "Ayo kita bersiap-siap. " "Ya. " Mereka yang terluka juga sudah mulai pulih. Berkat ramuan yang di berikan tabib dari pack greywolf, Paris dan anggotanya sekarang mampu meneruskan perjalanannya. Sungguh disayangkan pack ini tidak memiliki Omega yang memiliki kemampuan penyembuhan. Mereka pun keluar dari pondok mewah yang sebelunya mereka tinggali. Paris dan kawanannya disambut Lucas dan para Alpha nya. Sang ketua dari pack serigala abu-abu turut mengantarkan kepergian kawanan Paris meski masih di bantu beberapa orang. Dia juga berniat memberikan sekantong kepingan emas pada Paris sebagai bekal menuju wilayah selatan. "Sekali lagi aku minta maaf atas perbuatan Alpha pack ku yang sudah bertindak keji. Sebagai bekal perjalanan bawalah ini untuk mendapatkan bahan makanan." "Ya, lagi pula aku juga sudah membunuh Alpha mu dan beberapa dari mereka terluka parah, " ucap Paris. "Kami pantas mendapatkannya, " jawab Lucas. "Oh Ini, terimalah. Paris menerima kantung emas tersebut karena memang membutuhkannya. Ia pun berbalik meninggalkan wilayah pack yang sudah ia taklukan menuju ke tempat kakaknya. Lagi pula ia juga tidak tahan tinggal di sini karena ingatan menyedihkan itu. > Di perjalanan, Peter akhirnya tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya mengenai kekuatan Paris yang luar biasa. Dia ingin tau apa sebenarnya yang terjadi dan dari mana kekuatan itu. Lagi pula, Peter juga merasa aneh dengan kondisi Paris. Warewolf bermata coklat dan bersurai gelap itu merasa, jika Paris menguasai kekuatan sebesar kemarin--seharusnya Blackwolf tidak akan kalah dari Silverwolf. "Paris, katakan kapan kau menguasai mana petir?" tanya Peter. Anggota serigala gelap lainnya juga menatap Paris dengan mata penuh tanda tanya besar karena penasaran. Akan tetapi jawaban Paris justru tidak memuaskan sama sekali. "Aku tidak tau. " "Apa!?" ucap mereka bersamaan. "Apa maksudmu kau tidak tau? " tanya Peter. Dia memang warewolf yang paling cerewet di antara mereka. Selain itu ia juga memiliki wajah imut seperti wajah gadis. "Ya karena aku memang tidak tau dari mana kekuatan itu berasal. Percaya atau tidak, kekuatan yang muncul kemarin adalah sebuah keberuntungan. " Mereka semua tercengang dengan fakta yang Paris ucapkan barusan. "Keberuntungan? jelaskan padaku Paris. Ini membingungkan. " "Tidak perlu, sepertinya aku bisa menebak apa maksud Paris. Jadi kau sebenarnya belum menguasai mana petir, Kan?" tanya Max. "Ya. " "Dan mana petir itu muncul karena faktor tertentu yang tidak kau ketahui dan tidak bisa mengendalikannya, " lanjut Max. "Ya. " "Dan kau ternyata masih pecundang? " kali ini Peter yang bertanya. "Ya, eh apa!?" "Tidak. Maksudku kau masih tidak berguna. Oh bukan itu, mak-maksudku kau masih lemah?" Bletak. Smith menjitak kepala Peter karena tiap perkataannya tidak membuat Paris lebih baik. "Peter, meski yang kau katakan itu benar tapi jangan mengatakannya sejelas itu! Memang Paris tidak sehebat kakaknya yang jenius bahkan sejak dari kecil, sifat mereka juga berbeda jauh. Axton orang yang pendiam tidak seperti Paris yang b******n. " Siiing. Hening. 'Haah, semua ucapan kalian tidak membuat perasaan Paris lebih baik, ' batin Max dan Clay. "Sudahlah, bukan hanya Paris yang bersikap b******n. Kita dulu juga hanya bisa bersenang-senang, " Clay akhirnya menengahi. "Yah, itu karena Paris yang mengajak, " jawab Peter. "Memangnya siapa yang mampu menolak bersenang-senang dengan anggur dan gadis-gadis. " "Bearti kita juga b******n tidak berguna. " "Benar juga. " Paris tidak bisa marah akan perkataan mereka karena ia juga menyadari betapa buruk dirinya sebelum hari penyerangan. Dia bahkan sangat malu jika mengingat kelakuan bodoh apa saja yang ia lakukan dahulu. Sekarang yang tersisa hanyalah tekad memperbaiki semuanya dan merebut kembali wilayah juga kehormatan pack Blackwolf. "Sudahlah. Ayo cepat kita pergi dari sini. Jika serigala abu-abu itu mengejar kita maka aku tidak bisa melawan mereka dengan kondisi normal. " Mereka pun tersadar jika bisa berakhir menjadi b***k lagi dan akhirnya berlari sekuat tenaga menuju hutan. Fakta mengejutkan mengenai kekuatan Paris yang ternyata sebuah keberuntungan mengingatkan mereka agar segera menjauh dari sana. Sejauh mungkin. Butuh waktu dan perjuangan besar pada kelompok itu untuk bisa bertahan hidup. Status mereka yang saat ini menyandang rogue adalah musuh bagi ketua pack lainnya di daratan ini. Mereka harus berusaha menghindar dari pack serigala lainnya agar tidak terjadi bentrokan sebelum menjadi kuat. Jadi bersembunyi untuk berlatih adalah keputusan yang harus dilakukan. Sudah waktunya menebus waktu yang dulu mereka sia-siakan sebelum penyerangan pack serigala perak. Menyembunyikan diri ke kedalaman hutan adalah langkah pertama mereka. Berlatih dan berburu menjadi keseharian kelompok Paris untuk meningkatkan kekuatan. Setiap pagi Paris dan kelompoknya bergantian untuk berburu makanan. Sementara kelompok yang satu berburu maka sebagian yang lain berlatih dengan keras untuk berlatih. Di antara mereka, Paris menjadi warewolf yang berlatih lebih keras dari kawanannya. Tidak ada Paris yang pemalas. Dia seolah membunuh dirinya yang dulu dan menghidupkan Paris yang gigih. Untuk itu Paris melatih ototnya untuk memanjat tebing sejak pagi sebelum Matahari bersinar. Dia juga mengasah kukunya dengan membelah batu-batu juga melakukan pemanasan dengan memikul gelondongan kayu sambil berlari mengelilingi hutan. Semua itu ia lakukan agar dirinya mampu membangkitkan kekuatan yang tiba-tiba muncul dahulu. Dan dua bulan berlalu begitu saja. Kekuatan fisik dan kecepatan kawanan Paris sudah meningkat jauh dari dua bulan yang lalu. Hanya saja hingga saat ini mereka belum bisa membangkitkan mana. Itu membuat mereka sedikit frustasi. Bagaimana caranya agar aku bisa memunculkan mana itu? " gerutu Paris frustasi. Teman-temanya yang lain juga mendesah. Mereka memang berharap jika bisa membangkitkan mana sehingga menjadi lebih kuat. Dalam keheningan itu, si gila Peter bertanya, "Paris, bagaimana perasaanmu saat kau akan mengeluarkan mana dari tanganmu waktu itu? " tanya Peter. "Maksudku apa yang kau rasakan saat itu? " Semua mata tertuju pada Paris. Sedangkan yang menjadi pusat perhatian berusaha mengingat kembali apa yang dirasakan tubuhnya. "Saat itu aku merasa sangat marah. Begitu marah hingga tubuhku menjadi panas. Selain itu, aku juga sangat ketakutan karena tidak ingin mengalami kematian menyedihkan seperti anggota pack kita yang meninggal. " Peter terdiam. Sebuah ide melintas di otaknya usai mendengar penuturan Paris. "Aku punya cara yang bisa kita coba untuk membangkitkan mana, apa kalian ingin mencoba? " Clay mengernyit. Dia tau benar kegilaan ide-ide Peter meski sering kali sukses. "Katakan. " Paris adalah orang pertama yang menyambut ide dari Peter. Bagaimanapun dia butuh kekuatan itu untuk merebut wilayahnya dan mendapatkan kembali harga dirinya. "Tapi ini mempertaruhkan nyawa. Dari cerita Paris aku menyimpulkan jika mana bangkit karena pengaruh emosi spirit di dalam jiwa kita, " jelas Paris. "Jadi kita bisa memaksanya keluar jika sedang dalam bahaya. " "Caranya? " Layaknya psikopat, Peter menyeringai lebar pada kawananya. Tidak butuh waktu yang lama untuk mewujudkan ide gila Peter. Clay, John, Max dan Smith bahkan menduga jika Peter sebenarnya ingin membunuh Paris, bukannya membantu membangkitkan mana-nya. Bagaimana tidak, jika Paris gagal maka ia bisa mati tertabrak batu yang akan mereka gulingkan dari atas dengan rute melewati tubuh Paris yang diikat pohon. "Peter, kau yakin ini akan berhasil? " "Tidak. " "Apa!?" "Hei, tenanglah. Jika Paris gagal dia hanya akan mengalami cedera kecil. " Wajah mereka seketika memucat. Bletak. "Dasar bodoh. Ayo kita hentikan Clay dan Max agar tidak menggelindingkan batu itu! " Smith dan John segera berlari menuju puncak rute di mana batu yang akan digelindingkan. Mereka berlari sekuat tenaga sambil berteriak-teriak. "Jangan jatuhkan batunya! " "Hentikan! " Sayangnya mereka terlambat. Batu itu sudah meluncur cepat ke arah Paris yang diikat. Suara derak batu yang menyentuh tanah begitu menakutkan. Bumi terasa bergoncang saat batu itu melewatinya. Bahkan Peter memucat mendengarnya. "Selamatkan Paris! " teriak Peter. Dia rupanya salah perhitungan. Seharusnya batu itu tidak menggelinding secepat itu. Clay, Max, Smith dan John segera mengejar batu berukuran lebih besar dari manusia itu. Mereka mati-matian berlari namun tidak mampu mengejar kecepatan batu. Dalam perjuangan menyelamatkan Paris, tanpa sadar mereka mampu membangkitkan mana dan menembakkan mana ke batu. Sayangnya tembakan mereka meleset. Dan batu itu masih menuju Paris dengan kecepatan tinggi. "Paris! " teriak mereka semua putus asa. Hanya tatapan nanar yang menyertai batu menanti kejadian yang tidak diinginkan. Dhuaarh. Di saat mereka putus asa akan keselamatan Paris, batu itu mendadak hancur tak tersisa. Rupanya ide gila dari Peter berhasil meski sangat beresiko. "Lihat itu! Paris masih hidup, " teriak Peter dengan semangat. Keempat hewolf itu pun berteriak senang dan mendekati Paris. Peter melompat ke tubuh Paris membuatnya terjungkal ke tanah. Di susul Clay, Max dan Smith. Mereka menindih Paris bersama-sama karena begitu senang. "Kau memang b******n yang beruntung! " "Turun dari tubuhku! Kalian bisa membunuhku! " Kini mana sudah dibangkitkan. Sudah saatnya menuju ke wilayah kekuasaan kakaknya untuk meminta bantuan. Paris tidak tahan untuk merebut kembali wilayahnya dan memberikan Amy pelajaran. Tbc.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN