Nikahi Aku!

1625 Kata

Hans menatap banyak orang yang terluka karena keserakahan dan rasa iri. Hatinya terenyuh dan ia mulai paham tentang rasa sakit akibat kehilangan. Padahal, selama ini, ia hanya menganggap bahwa anak buahnya itu bagai alat. Tetapi saat ini, ia juga ikut merasakan sakit yang sama ketika menatap luka menganga pada tubuh dua orang lainnya. "Tuan?" Laki-laki yang hanya ingin mengabdikan hidupnya untuk seorang Hans Prawira, menyapa dengan suara parau. Hans menunduk sembari membuang napas pendek, "Maaf dan terima kasih untuk segalanya." "Tuan ... ." Mata Castro berkaca, ia tahu apa yang tuan mudanya pikirkan dan rasakan. "Semoga Black bisa bertahan!" pintanya dalam doa. "Tuan, laki-laki itu sudah bergerak ke rumah sakit. Dia masih bisa diselamatkan." Pak Ahmad memberikan laporan yang dapat s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN