Permintaan Aurora

1347 Kata

Enam bulan berlalu dengan sentuhan lembut, cumbu rayu, canda, tawa, pujian, dan semua kebaikan berumah tangga. Aurora sama sekali tidak pernah meminta kepada Hans untuk kembali ke tanah kelahirannya. Persis seperti janji sebelumnya, ketika pertama kali mereka terbang ke negara Finlandia. Namun, berita lain datang dan mengusik ketenangan Hans Prawira. Laki-laki pemilik tatapan tegas itu, harus segera pulang ke Indonesia untuk menorehkan tanda tangan asli, serta melakukan pertemuan khusus dengan para kolega dan pemegang saham lainnya. Salah satu laporan yang ia terima adalah kebocoran keuangan yang pernah terjadi beberapa bulan yang lalu, bersumber dari sekretaris pribadinya, Yaitu Moza. Sebagai langkah untuk mengembalikan dana tersebut, pihak bank meminta dengan hormat kepada Hans Prawi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN