Makan

1414 Kata
Malam harinya seluruh atlet ditambah Mb Widna jalan-jalan ke luar sambil mencari makan malam. Setelah berjalan sepanjang 3 kilo meter mereka sampai di restoran halal La Crystal. Sesampainya di depan La Crystal, mereka semua menatap restoran ini dengan tatapan kagumnya. "Tau ada restoran bagus gue ajak Megi ke sini dah kemarin," gumam Mb Widna. "Alah Mb, lo mah apa sih yang engga. Liat bagus plus gratis langsung gasak." Mendengar ledekan dari Kelvin Mb Widna langsung menatap Kelvin dengan tatapan datarnya. "Udah deh ya dari pada kalian ngoceh dan berantem gak jelas, lebih baik kita masuk aja. Gue dah gak sabar mau foto di dalem." Mereka semua pun langsung masuk ke dalam restoran itu. La Crystal. "Mau makan apa guys?" tanya Kelvin. "Samain aja," ucap mereka. "Yaudah, kalo gitu gue pergi dulu bye!" ucap Kelvin dan langsung ketempat meja pemesanan. "Si Kelvin sehatkan? Tumben dia mau mesen makanan? Biasanya dia paling males kalo di suruh pesen makanan?" ucap Mb Widna bingung. "Iya Mb. Gue juga kaget tumben banget tu bocah mau," timpal Ka Gel. 10 menit kemudian Kelvin pun baru sampai ke meja mereka semua dan langsung di tanya-tanya oleh yang lain. "Lo pesen makanan di Arab Saudi ya Vin lama bener?" dumel Fajar. "Untung-untung gue pesenin lu Jay," jawab Kelvin dengan nada datarnya. "Perasaan kemarin Kenzo yang pesen gak lama kayak elu deh," timpal Jojo. "Heh ekstrak melinjo lo ini pasti ngapelin cewe dulu kan mangkanya lama. Lo tebar pesona sana-sini dulu kan? Biar cewe-cewe pada deket ke elu. Nah kan dah gue duga ni pasti lo itu ada udang di balik kecoa!" ucap Mb Widna heboh. "Humor gue sebatas udang di balik kecoa ahahahaha!" tawa Fajar. "Udang di balik batu Mb Wid," ralat Kenzo. "Nah itu maksud gue Kenzo," ucap Mb Widna. "Bisa aja lo ngelesnya gendutttttt!!!! Salah ya salah aja jangan pura-puralah ahahaha," ledek Kelvin. “Dih gue mah memang kenyataannya bener, Cuma di plesetin aja biar seru. Lo mah suudzon mulu Vin sama gue,” ujar Mb Widna membela diri. “Alah kebiasaan ngeles lo mah, kalau salah ya ngomong aja Mb,” ucap Kelvin dengan tak terima. “Alah terserahlah Vin kesel gue sama lo,” ujar Mb Widna menahan kekesalannya. "Dah lagi makan dulu. Ngobrolnya di lanjut nanti," ucap Koh Edwin. Setelah selesai makan. Mereka pun berbincang-bincang, ada yang foto-foto dan masih banyak yang lainnya. Putri menoleh ke arah pintu masuk terlihat postur tubuh cewe yang sangat familiar di matanya. Putri pun memicingkan matanya untuk melihat siapa dia sebenarnya. Wanita itupun akhirnya menghadap ke arah Putri dan tersenyum singkat ke arahnya. "MAMI!" teriak Putri sambil melambaikan tangan pada wanita itu. Wanita yang di sapa Mami itu pun langsung menghampiri si pemanggil dengan senyuman yang lebar. Dan wanita itu ternyata adalah Lili. Kenzo, Oni dan Koh Edwin langsung kaget melihat Lili berjalan sendirian menghampiri Putri. "Hallo my little girl, how are you?" sapa Lili. "Im fine, and you?" jawab Putri. "Im fine too. Mami kangen banget sama Sun," ucap Lili sambil memeluk Putri dengan erat. "Sun juga kangen sama mami. Terakhir ketemu kita satu tahun yang lalu Mi," ucap Putri di pelukan Lili. “Huhuhu, I miss you so bad baby. Udah lama rasanya Bubbi gak peluk kamu begini,” ujar Lili dengan senyuman manisnya. “Huhuhu, aku juga rasanya udah lama gak peluk Mami begini,” ujar Putri sambil menahan tangisnya. "Dah ya jangan sedih dong senyum," ucap Lili sambil melepaskan pelukannya dan menarik kedua sudut bibir Putri untuk tersenyum lebar. "Iya," ucap Putri sambil tersenyum lebar ke arah Lili. "Eh ada bunga-bungaan. Sendirian aja Neng? Temen lu kemane?" tanya Fajar sambil celingukan mencari keberadaan Anya. "Iyalah sendirian. Gue harus sama siapa emangnya?" tanya Lili bingung. "Emang dia belum pulang Li?" tanya Koh Edwin. "Yaelah Koh. Ini hari minggu malem, senin udah pasti tu bocah atu lagi pengajian plus selesai pengajian dia kerja dong ngerjain laporan yang sangat menumpuk itu. Pokoknya dia sibuk kalau malem ini," dumel Lili. Koh Edwin langsung tertawa mendengar dumelan dari Lili. "Hahaha betah ya lo sama dia Li. Sabar-sabar aja lu sama warkaholic kek dia. Hari apapun sama. Gak ada tanggal merah, gak ada libur, gak ada refresing, semua tanggalan item semua bagi dia mah. Kerja, kerja, dan kerja, gak ada yang lain selain kerja pokoknya," ucap Oni sambil tertawa puas. "Mi salam buat Bubbi. Ashley rindu Bubbi. Ashley ingin peluk Bubbi. Ashley pengen Bubbi liat Ashley tanding. Ashley butuh semangat dari Bubbi lagi Mi," bisik Putri sambil menahan tangisnya. "Iya, nanti kamu pas tanding selalu lihat kearah jam 2 oke! Karena Mami akan nonton kamu di sana," ucap Lili sambil mengusap punggung Putri dengan pelan. "Iya Mi," jawab Putri lemah. "Li permintaan kemarin masih berlaku gak?" tanya Rafi. "Penawaran kemarin selalu berlaku buat lo sampe final. Sampai lo masuk final berarti lo memberikan banyak kehidupan bagi orang-orang sekitar lo Fi. Ajak Putri naik podium kalo bisa. Kalo gak bisa gue harap kalian melakukan sesuatu hal yang terbaik," ucap Lili sambil tersenyum simpul ke arah Rafi. "Iya Li," jawab Rafi. "Btw kamu namanya siapa dah? Kenal atlet-atlet rese ini dari mana?" tanya Mb Widna bingung. "Saya temennya Fajar Mb. Nama saya Lili Syafika," ucap Lili sambil memperkenalkan dirinya. "Santai aja kali sama kita mah. Kenalin nama gue---------" ucapan Mb Widna di potong oleh Fajar. "Gak usah ngenalin diri lo Mb gendut. Temen gue tau lo, karena lo alay binti lebay. Dia juga banyak tau tentang badminton ko," celetuk Fajar. "Jay jangan pernah motong ucapan orang kayak tadi, itu gak baik minta maaf sama Mb Wid," peringat Lili ke Fajar. Fajar langsung diam mendengar peringatan dari Lili. "Iya Li, sorry ya Mb Wid!" ucap Fajar malas. "Iye ahahaha, baru kali ini gue liat seorang Fajar Maulana takluk dan nurut. Dasar Fajar Bucin Maulana. Oh ya, pake lo gue aja biar santuy. Btw lo pacarnya Fajar?" ucap Mb Widna heboh. "Hmmm maaf Mb sebelumnya tapi gue dah punya pacar, tapi pacar gue bukan Fajar." Mendengar jawaban dari Lili semua orang yang ada di situ pun langsung tertawa puas. Fajar langsung menatap mereka semua dengan tatapan datarnya. "Duarrrrrr!!!!!" seru Tim Putri. "Aduh cintaku bertepuk sebelah tangan," ledek Tania. "Aku tau tapi aku diam," ledek Apri dengan gaya Mas Rian. "Biar aku yang pergi!" ucap Ka Gel sambil nyanyi lagu dari Aldy Maldini. "Biar aku yang tersakiti!" lanjut Ka Glo. "Biar aku yang berhenti!" lanjut Ribi. "Berhenti mengharapkan mu!" lanjut Ka Meli. "Ko kalian konser sih. Demen banget ngeledekin gue," dumel Fajar. "Mangkanya kalo lo gak mau di ledek jangan ngeledek orang Jay," ucap Kelvin dengan nada tengilnya. "Lo juga ekstrak melinjo. Harus nurut lo sama gue. Jangan bantah mulu kalau di bilangin. Jangan gangguin gue mulu. Sering-sering traktir gue. Temenin gue loundry Vin. Jangan gangguin Kenzo mulu. Jangan jail. Jangan nyumputin barang-barang gue. Jangan males latihan lo. Sampe lo ngelanggar akika bilang sama Coach Naga!" ucap Mb Widna dengan nada alaynya. "Tuh kan, Li apa gue bilang dia itu alay binti lebay. Lo bela dikit dia makin jadi ngeledek Kelvin sama gue," ucap Fajar kesal. Lili hanya tersenyum tipis ke arah Fajar dan mengkodenya untuk diam. "Tau lo gendutt. Ngomong mau kurus tapi hobinya makan. Gimana mau kurus lu Mb. Bakar lemak lo supaya kurus kek gue!" ledek Kelvin dan di balas tawa oleh yang lainnya. "Hahaha kalian tuh lucu ya kalo kumpul. Pantesan temen gue kalo liat sgnya Mb Widna selalu ketawa," ucap Lili dan Mb Widna pun mengerucutkan bibirnya. "Gak usah sok manis lo gendut gak cocok!" seru Kelvin. "Tau mending cantik lo Mb. Masih cakepan juga mantan gue mau sok-sokan manis," ucap Fajar dengan gaya jijiknya. "Kenzo belain gue kek," ucap Mb Wid merajuk. "Moh Mb. Ntar gue juga kena dan gue males kalo bela lo. Lo juga julid sama gue," ucap Kak Kenzo dengan tenang. "Apa yang kalian lakukan ke akika itu jahat. Kalian keterlaluan terhadap akika. Biarkan aja akika buat artikel yang isinya tentang kejulitan gue untuk kalian dan mengomporkan para netizen maha benar di ig," ancam Mb Widna. "Lo sampe macem-macem gue kempesin lo gendut!" seru Kelvin. "Bener itu Vin. Gue bantuin lo!" ucap Fajar. "Kalo perlu bantuan bilang aja sama gue. Siap membantu gue," ucap Ka Kenzo dengan nada santainya. "Jahat lo Kenzo. Gak temenanlah sama Kenzo gue sekarang, pokoknya kita musuhan. Kalau ada apa-apa jangan minta sama gue ya Zo," ucap Mb Widna kesal. "Alay!" seru mereka semua. "Hahahaha thanks for you Mb Widna. Karena artikel lo yang lebay binti alay temen gue bisa ketawa lepas di kamar. Terus berkarya ya Mb di tunggu loh artikelnya ahahaha," ledek Lili.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN