Isomer

2183 Kata

Hanya berjalan sekitar dua puluh menit, aku tidak melakukan pergerakan apapun untuk kabur dari kereta kuda ini. Entah apa yang menahanku dan membuatku jadi ragu-ragu seperti ini. Hingga kemudian aku bisa melihat ada sebuah paviliun mewah besar didepan mata. Sepertinya tempat itu adalah Paviliun Rose yang dibicarakan mereka berdua. Selain Paviliun yang berdiri megah, ada pula beberapa bangunan di sisi kiri dan kanannya. Paviliun tersebut memiliki empat pilar penyangga berpelitur, pita yang terbuat dari kain berwarna merah dan emas menghiasi plafond bangunan. Lampion yang berjejar ikut meramaikan suasana. Seperti suasana festival hanya saja ini masih siang hari. Kurasa akan lebih menakjubkan bila dilihat ketika malam hari. “Permisi.” Suara Sasha terdengar agak sedikit aneh. Sesekali dia te

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN