“Kapan kau akan mengusir bocah itu untuk pergi?” kembali sang nyonya rumah berkata demikian setelah hampir satu pekan berlalu semenjak dirinya ikut berpartisipasi mengurus Grizelle yang masih belum dapat bergerak sepenuhnya. Gadis cilik itu telah sadar dihari kedua dan ini adalah batas dari kesabaran yang telah dia gariskan.
Tedd hanya dapat menggelengkan kepalanya sebagai bentuk daripada caranya menanggapi ingin sang istri yang tak juga mau berbelas kasih dengan tulus, sementara tangannya sendiri masih sibuk mengemasi perlengkapan untuk pekerjaannya. Hanya alat-alat sederhana yang berguna untuk mempermudah pencariannya mengambil beberapa tanaman obat untuk dapat dijual. Pekerjaan yang bisa dia lakukan hanyalah sebatas ini karena dimanapun memang sedang krisis. Berbagi bukan lagi persoala
