Ada perasaan yang aneh, asing, dan juga hangat menjalar tatkala mataku bertemu pandang dengan perempuan asing yang berlutut didepan gerbang barak. Perempuan yang mengaku bernama Lily tersebut mengingatkanku pada entitas gadis cilik di masa lalu. Ketika memejamkan mataku aku seolah diberi petunjuk dengan kilas balik kepingan ingatanku. Ah.. kurasa ini bukanlah sebuah kebetulan. Dia adalah putri dari seorang tabib yang telah menyelamatkan hidupku dimasa lalu. Berkat ingatan itu aku yang awalnya tidak ingin ikut campur malah meminta pada Gavin untuk mengizinkan Lily bergabung dibarak.
Aku juga tidak mengerti mengapa aku bertindak terlalu baik padanya, padahal yang berjasa atas hidupku adalah ayahanda gadis itu. Untuk sebuah alasan bernama kemanusiaan aku memastikan Lily mendapatkan jatah ma
