Melangkah dengan pasti, juga dengan keanggunan bak seorang ratu. Tatakrama yang sudah kupelajari sejak dulu namun enggan aku pakai karena aku tak suka bila disamakan dengan Elvina. Para pemuda yang menggangguku berjalan didepanku, tatap para dayang dan para penghuni istana sepenuhnya teratensi padaku. Bagiku memberikan mereka semua hiburan seperti ini lumayan menyenangkan. Terlebih wajah mereka yang melongo karena aku lebih terdidik meski statusku dimata mereka hanyalah rakyat jelata barbar. Terimakasih pada Nyonya Jasmine sialan yang sudah mengatakan segala keburukan terhadapku dimasa lalu agar aku bisa setara dengan Elvina, murid kesayangannya. Karena jauh daripada prediksinya, aku bahkan lebih baik daripada anak perempuan si selir kurang ajar itu. Lima belas menit, waktu terhabiskan b