"Mas, ini siapa?" tanya perempuan berambut sebahu yang kini tampak sedang memandang fokus ke arah calon suaminya tersebut. Untuk sesaat, Clarista pun hanya memilih terdiam sampai menunggu komando dari Bara yang masih belum angkat bicara juga. Padahal, pria itu kan bisa langsung mengatakan yang sejujurnya bahwa Clarista itu adalah teman dekatnya selama ini. Kenapa pula harus berlagak sebingung itu sih? Pikir Clarista tak habis pikir. "Ehem." Seakan tak dapat menunggu lebih lama lagi, Clarista pun berdeham kencang dengan sengaja. Tidak ada waktu untuk ia membuang-buang waktu berada di antara dua sejoli tersebut. Lagipula, Clarista sudah harus bergegas pergi ke ruang perawatan maminya yang berada di lantai 3. "Om, bisa buruan gak sih jelasinnya? Atau aku tinggal aja nih? Mamiku lebih butu