Bab 11

1749 Kata

“Ya Allah, semoga Mas Andra bisa menerima penjelasanku tentang Hans, di masa laluku! Namun kalau dia marah, lalu tidak terima dengan semua ini?” Setelah hatinya merasa yakin. Tari mulai berbicara. “Mas … Mas … aku mulai ceritanya, ya!” Namun masih sepi, tidak ada sahutan. “Mas ….” Tari menepuk lembut pipi Andra. Rupanya lelaki itu tertidur di pangkuannya. Tari menatap wajah sang suami, tampak bulu-bulu janggut halus yang tumbuh di sekiatr dagu itu mulai memanjang. Wajahnya tampak tenang dan sudah semakin dewasa sekarang. Ada perasaan hangat dalam hati Tari ketika membayangkan semua kenang. Dia masih tidak menyangka jika lelaki yang diam-diam dikaguminya itu menaruh perasaan yang begitu besar terhadapnya. Bahkan lelaki itu rela mempertaruhkan semuanya demi memenuhi janjinya untuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN