“Febri, kenapa tender ini bisa jatuh ke tangan Fahrezi grup?” Hans menatap nyalang penuh kemarahan pada Febri---mantan staff Andra yang kini mengerjakan semua pekerjaan di departemennya sendirian. Gadis itu menunduk dengan hati berdebar. Jujur, dia selalu takut akan kemarahan Hans. “M-maaf, Pak … saingan saya Pak Andra, Pak … kemampuan negosiasi dia jauh di atas saya! Dan tim mereka diperkuat oleh Bu Aisha---putri pemilik perusahaan yang langsung yang turun tangan!” ucap Febri sambil menunduk. “Ck! Dasar kamu, ya … maunya makan gaji buta … ngurus project kayak gitu saja gak becus!” Hans membanting map ke atas meja meluapkan emosinya. “M-Maaf, Pak!” Hanya itu kata pamungkas dari Febri. Dia sudah hafal sifat bosnya, semakin dia melawan dan membela diri maka semakin dipojokkannya. “P