Perkara masakan

1009 Kata

Clarissa ~ Aku hampir tersedak air liurku sendiri mendengar Adit memintaku untuk tak menggendong anak kita. "Aku cuma nyuruh kamu jagain dia, lagian sejak tadi tidur di kasur fine-fine aja. Kenapa harus digendong?" Kalimatnya memang tak begitu sakartis, tetapi wajahnya begitu ketus bak tengah memarahi si babby sitter yang tak becus mengurus anak majikannya. "Aku kangen, Dit. Pengen banget meluk dia," ucapku membela diri. Adit merebut paksa anak kita, lantas menaruh kembali di ranjang bayi. Tanpa sepatah peringatan lagi dia berlalu mengambil beberapa baju ganti di lemari. Aku menatapnya lesu. "Kamu tega, udah mengkhianati aku, sekarang kamu mau misahin aku dari darah daging aku sendiri?" Adit berbalik, dengan tampang datarnya dia menjawab, "Kalau memang nggak mau jauh dari anak sendi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN