Ajeng menyirami bunga mawar putih yang ia tanam di atas gundukan tanah yang sudah satu bulan ini ia rawat. Setiap hari dia akan menyiraminya lalu duduk melamun di pinggir gundukan itu. Tak lupa dia membaca doa agar arwah anaknya tenang di alam sana. Setelah satu jam larut dalam kebisuan Ajeng pun kembali ke rumahnya. Frederick melihat istrinya baru pulang langsung menyambutnya. Kebetulan dia sengaja memasak sendiri khusus untuk Ajeng. "Sayang kamu baru kembali, kamu mau makan dulu aku sudah... " "Aku sudah kenyang mas" jawab Ajeng begitu lirih tanpa menoleh sedikitpun ke arah suaminya lalu berjalan masuk ke dalam kamarnya. Frederick membeku di tempatnya. Sudah satu bulan ini Ajeng bersikap dingin dan mengabaikannya. Kematian Damian sudah mengubah segala-galanya. Hubungan mereka makin