(Pakai intro lagu Rossa-Kumenangis) Sikap Frederick berubah setelah hari itu. Dia hanya berwajah manis saat melihat anaknya saja. Ajeng bagaikan patung tak dianggap oleh suaminya sendiri. Jujur Ajeng merasa sedih setiap kali Frederick mengacuhkan dirinya. "Mas ini kopinya" Ajeng menaruh kopi itu di meja. Frederick hanya berdehem tanpa menghiraukannya. Mereka bahkan tak pernah tidur sekamar lagi. Hal ini berlanjut sampai 6 bulan kemudian Frederick datang membawa Sulastri kerumah. Ajeng pernah membantu Sulastri agar dipertemukan kembali dengan anaknya. Perlahan-lahan jiwa Sulastri akhirnya pulih setelah bertemu kembali dengan anaknya. "Sulastri kamu apa kabar?mbok juga gimana kabarnya" Ajeng memeluk sahabatnya itu dengan erat. "Aku baik-baik saja Ajeng. Mbok juga sehat walafiat. Kamu