Pagi ini terasa berbeda. Biasanya tidur sendiri sekarang mereka tidur saling memeluk satu sama lainnya. Tangan Frederick mengusap rambut Ajeng yang menutupi wajah cantiknya. Ia kecup pipi dan bibir istrinya itu. Ajeng merasa terusik dalam tidurnya. Setelah itu Frederick beranjak meninggalkan Ajeng di atas ranjang. Mereka bercinta sampai beberapa kali tadi malam. Ajeng terlihat lelah setelah melayaninya. Dia berjalan ke dapur untuk membuat sarapan pagi. Frederick hanya membuat roti bakar dan teh hangat. Setelah itu dia membawa sarapannya ke dalam kamar mereka. Ajeng sedikit membuka matanya saat mendengar suara pintu terbuka. Dia baru sadar jika semalam mereka melewatkan malam yang sangat panjang dan menggairahkan. Wajah Ajeng bersemu merah sambil merapatkan selimut ke dadanya. "Kamu sudah