Kali ini Rayhan merasa semesta benar-benar berpihak padanya. Sungguh dia merasa sangat bahagia. Seolah selalu ada jalan untuk bisa menemukan Roseline. Setelah sekian lama dia merasa ditinggalkan tanpa ada penjelasan apapun. Flashback 15 tahun yang lalu... Pagi ini Rayhan sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah. Namun, seperti biasanya. Remaja tampan yang cerdas itu tak langsung menuju sekolah. Dia meminta Pak Rahman untuk mengantarnya ke gerbang perumahan kediaman Mawar sahabatnya. "Pak Rahman, seperti biasa ya, Pak. Kita jemput Mawar dulu," ucap Rayhan. "Siap, Aa." Mobil itu pun segera melaju ke arah perumahan elit di kawasan Jakarta pusat. Perumahan di mana penghuninya adalah orang-orang bergengsi yang rata-rata menjadi pemilik perusahaan. Dan akhirnya tepat di depan gerbang