"Kayaknya, aku sayang sama kamu..." Deru nafas Mas Bagas terasa di bahuku. Jantungku…. Nafasku tercekat seketika setelah kata kata barusan meluncur dengan bebas dari mulut lelaki yang akhir akhir ini mengisi hari-hariku. Mas Bagas tak melanjutkan kata-katanya. Aku masih setia bungkam karna tak tau harus bicara seperti apa. Apa Mas Bagas sedang menyatakan perasaannya padaku? Tanpa menghiraukan tatapan-tatapan aneh orang-orang di sekeliling kami. Walau suaranya pelan, aku tak mungkin salah dengar dengan apa yang Mas Bagas katakan barusan. "Flo...gimana sama kamu?" Mas Bagas membalikkan tubuhku sehingga aku menghadapnya kini. Ia mencengkram bahuku erat dan memasang wajah seperti menunggu jawabanku. "Aku belum bisa mastiin. Yang jelas, aku nyaman deket sama Mas Bagas." Jawa