Bagas POV Aku menatap Flo, istriku ini lamat-lamat. Rasanya aku tak ingin meninggalkannya barang sedetikpun. Apalagi kejadian semalam yang semakin membuatku bahagia tatkala aku merasa kami sudah layak disebut suami-istri seperti lainnya. Aku tidak pernah memaksa Flo melakukannya. Bahkan untuk sekedar meminta melakukannya. Tapi semalem, aku sedikit terkejut dengan ucapan Flo yang begitu ikhlas menyerahkan seluruh hidupnya untukku. Flo. Dengan kepolosannya, kebaikannya, keramahannya. Mampu menghipnotisku setiap berdekatan dengannya. Walau sempat curiga dan cemburu karena ia dekat dengan teman lamanya, lantas tak mengubah hatiku yang kini bisa kutandaskan bahwa aku mencintainya. Sangat mencintainya. "Nanti Mas sering telpon aku ya disana." Rajuknya sambil merapikan kemejaku. Aku