Bab 51. Semua Hilang Dan Usai

1745 Kata

Pandangan Dion rasanya kosong. Ia duduk cukup lama memandang ke depan sisi jalan tempat ia memarkirkan mobilnya. Ponselnya telah jatuh ke pangkuannya dan layarnya pun berubah stand by. Ada dengung di telinga Dion yang membuatnya memejamkan mata pada akhirnya. Dengungan panjang itu membuatnya seperti tak lagi menginjakkan kakinya ke bumi. Saat Dion membuka matanya, ia mencoba bernapas satu-satu. “Oh Tuhan, mengapa aku tak bisa bernapas,” seru batin Dion pada akhirnya. Perlahan Dion mencoba tenang dibalik dengungan panjang yang menyertai pendengarannya. Paru-parunya mencoba menyesuaikan dengan keadaan dan mulai berhasil. Tenggorokannya begitu kering dan menelan ludah saja rasanya sangat perih dan sulit. “Aku harus tenang ... aku harus tenang,” ucap Dion berkali-kali dalam hatinya. Tangan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN