Bab 155. Kita Dan Ketidakmungkinan

1858 Kata

AKBP Anton dan dua penyidik dari timnya masuk kembali ke ruangan pemeriksaan dan menginterupsi pertemuan keluarga Dion dan Pak Angsana. “Bagaimana?” tanya Anton pada Dion yang berdiri di dekat pintu. Dion mendekat dan sedikit berbisik. “Dia sudah mengaku hamil tapi masih menolak mengaku mengenal Rico. Katanya Rico memaksanya,” bisik Dion melaporkan pada Anton. AKBP Anton mengangguk mengerti. “Untuk kepentingan penyidikan, kami akan membawa Mbak Laras ke rumah sakit Polri untuk dilakukan pemeriksaan. Silahkan, Mbak, dokternya sudah menjemput di luar!” ujar Anton tersenyum pada Laras dan orang tuanya. Ia langsung memerintahkan satu anggota polisi untuk membawa Laras. “Lho, kenapa malah dibawa ke rumah sakit?” protes Pak Angsana cepat. “Bapak boleh ikut juga, ayo!” AKBP Anton langsung me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN