Tubuh Lania masih gemetar di bawah tubuh Vino. Isakannya masih terdengar dan napas Lania yang menderu terdengar dengan jelas. Vino pun mendekap tubuh Lania. Meraba kenikmatannya dengan lebih lembut. "Kamu masih tidak mengerti?" tanya Vino seraya memainkan jemarinya pada k******s Lania. "Uuuch..." erang Lania yang merasakan sensasi unik tersebut. Perlahan, Vino menggangkat tubuh Lania. Memangkunya dan mendekap tubuh Lania. Vino meletakkan dagunya di bahu Lania. "Maaf, aku benar-benar sudah gila, sayang!" aku Vino kemudian. "Maaf, kamu pasti ketakutan sekali?" Dengan begitu lembut ia mengusap air mata yang sejatinya sudah setengah mengering. Vino pun merapihkan rambut Lania yang berantakan. Sambil memeluknya dengan ringan, Vino pun menjilat air mata Lania yang nyaris menes di pipiny