Baru saja bagi keduanya mengetahui perasaan masing-masing. Namun, keduanya kini tiba-tiba dihadapkan dengan sebuah kata perceraian. "Kenapa harus bercerai? Aku tidak mau!" teriak Vino yang masih bingung dengan maksud sang kakek. Plaaaak ... Tamparan keras melayang pada pipi Vino. Pipinya seketika memerah. Vino memegang pipinya yang terasa panas dan menatap kecewa pada sang kakek. Ia sama sekali tidak mengerti kenapa kakek malah menginginkan perceraian mereka. Ini adalah tamparan pertama yang Vino rasakan. Selama ini, sebanyak apapun tingkah yang ia lakukan. Sang kakek sama sekali tak pernah memarahi Vino apa lagi sampai memukulnya. Meski begitu, kali ini kakek terlihat benar-benar marah. "Kakek menamparku?" tanya Vino dengan tatapan matanya yang kecewa. "Kenapa? Kenapa kakek menam