Lania sungguh ingin mengatakan jika Vino adalah miliknya. Ia sempat cemas dengan statusnya. Namun, saat ini rasanya status itu tidak penting. Tidak lebih penting dari emosinya yang benar-benar memuncak saat melihat seorang karyawan baru wanita yang tengah berlagak seolah dia adalah istri sah Vino. "Apa yang wanita itu lakukan pada suamiku?" geram Lania saat melihat tingkah seorang wanita yang terlihat lemah lembut dan pandangan mata yang polos itu tersenyum lebar sambil menyerahkan segelas minuman dingin untuk Vino. "Kak Vino pasti haus, aku sudah belikan jus apel kesukaan kakak!" Julia menyerahkan minuman itu pada Vino begitu saja, tanpa diminta. Ia mendekati Vino seolah sejak awal mereka sudah kenal dekat. Tentu, Vino merasa canggung dengan tingkah wanita itu. Akan tetapi, wajah po