"Apa sekali bisa langsung hamil?"
Tiba-tiba saja rasa penasaran itu menghantui Lania, ia sedang berpikir keras untuk bisa melahirkan seorang anak dari Vino. Harus berapa kali ia melakukan hubungan ranjang dengan Vino sampai ia benar-benar hamil.
Saat ini saja, Lania sudah tidak bisa membayangkan bagaimana ia harus melewati malam yang panas itu dengan Vino. Ia tidak sanggup membayangkan bagaimana jika ia harus melalu malam panas tersebut setiap hari sampai ia benar-benar dinyatakan hamil.
Pikiran Lania yang sudah melambung cukup jauh itu tidak bisa terkendali, jika memang ia harus melakukan sebanyak itu untuk bisa hamil. Mungkin Lania tidak akan sanggup. Bukan tidak sanggup karena harus menghabiskan malam panas itu dengan Vino. Hanya saja, ia mungkin tidak bisa menangani hatinya itu.
