Lania menarik dagu Vino yang sejajar dengan lututnya. Membuat Vino menegadah dan Lania menyambut bibir mungil Vino yang sudah bergetar menahan segala emosinya itu. Menciumnya kasar seolah itu bukan apa-apa dan Vino hanya bisa menerima perlakuan Lania tersebut.
"Vino? Kenapa kamu boleh dan aku tidak? Padahal selama ini, kamu yang banyak di dekati wanita dan tak ada satu pun pria di sekitarku."
"Aku juga ingin ada seseorang yang bermanja padaku! Kamu juga harus bersikap adil, dong!"
Lania menyadari keterkejutan Vino. Ia yakin jika baru saat ini Vino tahu jika yang ia lakukan adalah salah. Memperjelas jika selama ini Vino sama sekali tidak memikirkan perasaan Lania saat ia membiarkan wanita di sekitarnya.
Dengan penuh keyakinan, Lania ingin membalaskan perbuatan Vino selama ini. Ini menja
