Mobil mereka melaju dengan kecepatan sedang. Vino sedikit menurunkan kecepatannya. Ia masih cemas jika terjadi sesuatu pada mereka di tengah jalan tol tersebut. Tempat dimana mobil tak boleh berhenti sembarangan. "Lan, bahaya!" Vino yang mulai resah itu memperingati Lania. Namun, Lania malah semakin bertindak di luar nalarnya. Tepat saat Lania menurunkan resleting celananya. Lania pun berkata dengan nada yang sangat menggoda. "Rasa yang sangat melimpah. Kamu mau dengar dari yang mana dulu?" Ctak .... Lania kali ini membuka gesper Vino yang membuat Vino semakin kalang kabut. "Mulai dari nafsu, rasa yang penuh ga-i-rah, atau ... ..." ungkap Lania dengan nada suara manja penuh godaan pada Vino. Kali ini Lania mulai menyisipkan tangannya pada celana dalam Vino membuat Vino semakin pa