Kendra semakin menjerit dengan tangis yang tak bisa lagi dia tahan dan turut pecah memenuhi ruangan rumah itu, dan teriakan Kendra itu justru mengganggu kesunyian malam itu. "Om,,, Om,,,!" Clarissa menepuk pipi Kendra dengan telapak tangan kecilnya begitu juga dengan Tasya. "Papa,,, Papa,,, bangun,,,!" Serunya sambil mengguncang lengan dan tubuh Kendra agar segera terbangun. "Om,,, Om,,, bangun, Om!" Clarissa masih menepuk kedua pipi Kendra kiri dan kanan menggunakan kedua tangannya dan sedetik berikutnya tubuh Kendra terasa tersentak, kemudian mata itu langsung terbuka dengan sempurna. Keringat dingin turut membanjiri pelipis, leher dan seluruh kulit Kendra. Nafasnya terasa bergemuruh dengan tekanan yang jauh lebih cepat dari normalnya. Clarissa justru mengangkat tubuh besar Kendra