Sampai di pinggir jalan dekat ruko tempatnya bekerja, Maira pun segera bersiap turun. Sebelum turun, ia mengulurkan tangannya membuat Evan bingung. "Kamu mau minta uang lagi?" tanya Evan membuat Maira reflek terkekeh. "Ya kali, duit yang Om kasi tadi aja belum Maira hitung berapa, belum dipake sama sekali juga, masa' udah minta lagi sih," ujar Maira dengan tawa yang berderai dari bibirnya yang berwarna merah muda alami. Evan suka sekali melihat ekspresi ceria Maira. "Jadi ...." "Maira tuh mau saliman sama Om. Kayak gini ...." Maira pun meraih telapak tangan Evan dan mencium bagian punggungnya. Jantung Evan berdegup dengan kencang saat Maira mengecup punggung tangannya. Di keluarganya tidak terbiasa melakukan hal seperti itu. Bahkan ibunya tidak pernah memperlakukan ayahnya seperti itu.