Lizzie tidak begitu menyadari sejak kapan tepatnya dia tertidur. Namun yang pasti kepalanya sekarang berada dalam posisi nyaman dipangkuan Daxon. Sebagian besar dari teh yang berada di cangkir pria itu dibiarkan tak tersentuh di atas meja. Jadi tatkala kedua mata Lizzie terbuka, dia merasa lega begitu merasakan tangan Daxon yang berstagnasi dirambutnya. Diatasnya, Daxon menurunan kertas yang sedang dibacanya. Bunyi gemersik alami tersebut membuat Lizzie mendongak padanya dengan penuh rasa penasaran dan kemudian dia mendapati senyum dari si pria. “Sudah merasa lebih baik, gadis nakal?” Lizzie mengangguk. “Hmm.” Erangan kecilnya mendapatkan sambutan kecil berupa usapan di kepala dari si pria. Lizzie langsung berguling dan mendorong wajahnya sehingga terantuk pada perut pria itu. Daxo