Dia bak Obat Penenangku

1497 Kata

Lizzie menggigit bibir bawahnya sambil menggelengkan kepala, mengindahkan air mata yang jatuh ke pipi. Daxon menghela napas dan mengulurkan tangan, mencoba menyentuh bahu Lizzie yang gemetaran dengan jarinya. Terjadi lagi, tiap kali Daxon mencoba meraihnya Lizzie menjauh dan menjaga jarak seolah menegaskan bahwa dia enggan disentuh oleh Daxon. Bahkan kali ini dia memaki pada udara kosong tentang seberapa besar rasa marah yang dia miliki yang bersatu padu dengan kesedihan murni. Bahkan Lizzie lepas kendali dengan merusak salah satu vas yang tidak jauh dari posisinya. Menyebabkan suara gema pecahan kaca yang membuat suasana makin tidak enak diantara mereka. Lizzie tersentak atas apa yang baru saja dia perbuat, ini bukan studio seninya. Ini rumah oranglain dan Lizzie baru saja melampiaskan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN