Ardian memaksa untuk pulang. Ia meminta untuk beristirahat dirumah, dan ia pun diijinkan untuk pulang. Malam harinya ia menemui Fiona. Ia sudah tak sabar ingin bertemu dengan wanita pujaannya. Fiona sangat terkejut saat membuka pintu rumahnya. Ardian tersenyum kepadanya. “Mas… Ardi? Kapan Mas pulang?” Ardian melangkah masuk ke dalam rumah. Ia menutup pintu rumah lalu memeluk Fiona dengan erat. “Aku kangen kamu, Fiona," ucapnya lega. “Tapi Mas belum benar-benar sembuh. Bagaimana Mas bisa memaksa untuk pulang?” ucapnya khawatir. “Aku sembuh karena sudah bertemu dengan mu, sayang.” Senyum Ardian mengembang. Fiona masih tak bereaksi apa-apa. “Kamu ngga senang aku pulang, hm?” “Bu…Bukan gitu Mas. Aku…Hummph…” Ardian melumat bibirnya. Ia sangat gemas dengan sikap Fiona yang pura-pura acuh